Mewujudkan Suasembada Pangan: Kegiatan Panen dan Tanam Padi di Bulungan
Pada tanggal 26 Oktober 2024, Kabupaten Bulungan menjadi saksi betapa pentingnya upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muh. Amin, bersama dengan Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Timur, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, melaksanakan kegiatan panen dan tanam padi bersama di Kelompok Tani Sadar Karya, Desa Antutan, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan. Sebelum panen bersama dilaksanakan, tim dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara melakukan pengubinan pada lahan dan memperoleh hasil rata-rata sebesar 5 ton per hektar. Hasil ini masih dapat ditingkatkan di masa depan dengan mengoptimalkan sumber daya manusia maupun Sumber daya alam.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristianto, yang juga tuan rumah kegiatan ini, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan daerah atas kolaborasi yang erat dalam memperluas lahan sawah di wilayah ini. “Untuk program Kedepannya, kami berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, TNI, dan Polri dapat terus terjalin, seperti yang telah kami lakukan dalam program PAT dan pompanisasi saat ini. Pada tahun 2023, luas lahan budidaya padi sekitar 2.000 hektar dan meningkat dua kali lipat menjadi 5.000 hektar pada 2024,” ujarnya.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muh. Amin, menyampaikan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya mencapai suasembada pangan sebagai kebutuhan ekonomi dan kehormatan nasional. Dengan adanya target Presiden terpilih Prabowo Subianto agar Indonesia bisa mencapai suasembada pangan dalam 3–4 tahun ke depan, seluruh jajaran baik di pusat maupun daerah diharapkan berperan aktif mendukung program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi.
Kemajuan pertanian di Kalimantan Utara tampak melalui peningkatan hasil panen yang signifikan. Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur Zainal Abidin, mencatat peningkatan hasil ubinan dari 4 ton menjadi 5,4 ton per hektar. Ini menandakan semangat yang terus meningkat di kalangan petani serta keberhasilan program PAT dan pompanisasi. BSIP turut mendukung dengan menyediakan 5.000 kg benih padi label ungu Inpari 43 untuk dibudidayakan lebih lanjut, guna mencukupi kebutuhan benih di Kalimantan Utara.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara, Heri Rudiyono, optimis bahwa dalam empat tahun mendatang, provinsi ini dapat mencapai suasembada beras dengan target produksi 60.000 ton per tahun. Saat ini, provinsi tersebut sudah mencapai 60% dari target. "Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungan dan bantuan yang diberikan. Hal ini mempermudah upaya Kalimantan Utara dalam mewujudkan suasembada pangan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pelatihan tematik pompanisasi yang diberikan oleh Balai Besar Pelatihan Binuang. Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan fasilitas pompanisasi agar petani dapat mengairi lahan pertanian dengan baik, terutama di musim kemarau, sehingga kegiatan penanaman dapat berlanjut tanpa hambatan.
Melalui kerja sama dan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, serta seluruh pemangku kepentingan, diharapkan Kalimantan Utara dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencapai suasembada pangan. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa dengan sinergi semua pihak, Indonesia dapat mewujudkan kemandirian pangan bagi kesejahteraan masyarakat.