MAGOT
Magot merupakan larva dari lalat tentara hitam (black soldier fly). Magot merupakan pakan alternatif yang berkualitas bagus karena mempunyai kadar protein yang cukup tinggi yaitu lebih dari 40%. Magot dapat digunakan sebagai pakan unggas. Pemberian pakan ke unggas tidak perlu dikeringkan karena dapat langsung diberikan ke unggas plus media pemeliharaannya. Ayam lebih menyukai pakan yang bergerak, dalam hal ini magot yang masih hidup. Rasio pakan untuk pakan unggas 50 : 50 untuk magot dan dedak.
Prospek magot cukup tinggi karena 1 gr telur magot dapat menjadi magot seberat 3-5 kg dengan masa pemeliharaan 18-21 hari. Pakan magot cukup gampang yaitu limbah sisa rumah tangga seperti nasi, sayur dan buah sisa. Selain itu, magot mengkonsumsi semua bahan organik. Pakan magot yang cukup bagus adalah bungkil inti sawit. Hasil dari magot dengan media bungkil inti sawit memberikan hasil yang paling bagus karena menghasilkan magot dengan protein yang cukup tinggi.
Pemeliharaan magot juga cukup mudah yaitu ember plastik yang cukup besar ataupun bisa juga dibuat dengan kotak semen, tergantung lahan yang tersedia. Selain mudah, produksi magot cukup murah. Satu kg magot dibandrol dengan harga Rp. 10.000, bandingkan dengan harga pakan ikan yang mencapai Rp 14.000/kg. Di tengah mahalnya harga pakan yang tinggi, magot merupakan oase di padang pasir bagi peternak (Riz)